Materi UTS Ilmu Penyakit Dalam I (Malahayati)
BAB DISPNOE
Sensasi sesak napas karena kesulitan menghirup O2, yg disebabkan oleh beberapa kelainan diantaranya karena
- Gagal jantung kongestif
- Saluran napfas yg obstruktif
- Pada dinding torak, otot saraf, otot pernapasa dan parenchyma paru mengalami restriktif
- Gangguan sentral (intoksikasi,metabolisme psikosomatik, neurosis, anxiety)
Pengaturan respirasi
Neuron med oblongata
(Batang – otak)
Otot-otot pernapasan
Ritme dasar ventilasi
Stimulasi serabut otot + freukuensi stimulasi
Respirasi semakin dalam
Area respirasi
Letak dibatang otak : mengatur inspirasi dan ekspirasi
Pusat respirasi : terletak bilateral
Dibatang otak yi : pons dan med.oblongata : mempunyai kelompok neuron
Fungsi kelompok neuron :
- Area medullary ritmisiti di med.oblongata terdiri : area inspirasi dan area ekspirasi
- area pnemotaksis di pons
- area apneustik di pons
peran dan fungsi
1. Area med.ritmitsitti : Berperan mengatur ritme dasar respirasi (inspirasi 2 detik, dan ekspirasi 3 detik)
2. Area Pneumotaksis : terletak di bagian atas pons
berperan membantu koordinasi transisi fase inspirasi dan ekspirasi
mengirim inpuls inhibisi kearea inspirasi ( agar udara tidak melewati batas) memberi jalan awal ekspirasi aktifasi area ini respirasi jadi cepat
3. Area apneustik : letak di pons inferior peranya sebagai koordinasi transisi antara inspirasi dan ekspirasi
mengirim impuls untuk aktifasi serta untuk memperlama fse inspirasi ke area inspirasi
Gangguan Restriktif
Terjadinya gangguan kekakuan pada paru, torak atau keduanya, penurunan complience paru
Penyakit atau keadaan yg berakibat penurunan complience paru :
- jaringan fibrosis paru, atelaktasis
- edema paru
- emfisema, efusi pleura, pericardial, efusion, decomp cordis
- miastenia gravis, sikatrik dinding dada
Obsruksi
adalah adanya hambatan arus udara pada saluran napas – bisa intra atau ekstra bronkial.
Penyakit atau keadaan yg menyebabkan obstruksi
- Asma bronkial, PPOk
- Masa tumor parenkim paru atau mediatinum
Patofisiologi gangguan napas :
1. Kapasitas vital pernapasan dan kapasitas vokal pernapasan terganggu
- otot pernapasan
- dinding torak
- aliran udara
2. Ventilasi, difusi dan perfusi
3. Psikis – neurosi
Gangguan pada otot napas dan rongga dada
- Dipengaruhi oleh impuls syaraf dari pusat respirasi di medula oblongata dan pons (billateral) area sentra respirasi
- N. Phrenicus bekerja secara otonom untuk kontraksi diafragma
- Rangsangan normal dari sentral ke otot napas terjadi secara sadar, reflek informsi kimiawi dari kemoreseptor
Ventilasi
Adalah proses pertukaran O2 dan CO2 di alveoli, terjadi oleh karena perbedaan tekanan atmosfir dan alveoli yg dipengaruhi oleh kerja mekanik otot napas, ritme dasar diatur oleh neuron medula oblongata oleh ke otot napas.
Difusi
Proses perpindahan O2 dan CO2 dari alveolus ke kapiler atau sebaliknya.
Terjadi oleh karena tekanan selisih partial gas dan darah kapiler.
Inspirasi : Pa o2 ALV 103 mmHg dengan P kap 40mmHg sebaliknya PaCo2 >6 mmHg Pa – Aiv
Perfusi
Merupakan proses lanjutan ventilasi difusi
Kerjasama proses ventilasi perfusi agar distribusi udara dalam paru – kapiler seimbang.
Sirkulasi pulmonal mempunyai tekanan respirasi rendah, aliran di basis di apeks.
Rasio normal pentilasi perfusi (VIQ) = 0,8
Transport O2
- 99,5% ditransport dari pembuluh darah pulmonal kekapiler jaringan melalui ikatan dengan Hb OXY-Hb bersifat reversible
- Difusi terjadi karena adanya perbedaan tekanan di alveoli dengan kapiler pulmonal dan kapiler jaringan.
- O2 berdifusi dari kapiler ke jaringan : respirasi aerobik
- Selama metabolisme aerobik didalam sel jaringan memproduksi CO2
- 1,5% O2 larut dalam plasma
- Co2 merupakan hasil metabolisme aerobik ditingkat sel – jaringan
- Co2 dari sel berdifusi kekapiler jaringan masuk ke kapiler pulmonal lalu berdifusi ke alveolus udara luar.
- Difusi terjadi karena perbedaan tekanan partial kapiler (Gradient) di jaringan dan alveoli (pa co2 kap >6 mmhg)
- 70% Co2 ditransport dalam bentuk bikarbonat (HCO3) 23% ikatan dengan Hb 7% larut dalam plasma)
Hipoksia :
Adalah keadaan berkurangnya ) O2 dijaringan macamnya :
- Hipoksik Hipoksia : ex High Alltitude (ketinggian)
- Anemia hipoksia : hemorhagik, anemia, intoksikasi co
- Iskemik hipoksia / stagnant hipoksia : akibat aliran darah ke jaringan berkurang ex : pada penyaki jantung iskemik
- Histotoksik hipoksia akibat kerusakan sel jaringan (nekrosis)
Bentuk pernapasan
- Eupnea : Pernapasan normal
- Dispnoe : Pernapasan sesak ( abnormal)
- Bradipnoe : Frekensi napas lambat (sesak)
- Takipnoe : Fekuensi napas cepat (sesak)
- Apnoe : Henti napas
Klasifiksai dispnoe :
- Dispnoe deffort : sesak pada saat melakukan aktifitas ”gagal jantung”
- Orthopnoe : sesak pada posisi terlungkup
- Paroxymal nocturnal dispnoe : Terjadi tiba-tib abisanya pada malam
- Kussmaul : Koma , Dm
- Cheine stok : gangguan sentral
- Biots
Mekanisme
Gagal jantung
Bendungan paru
(hipertensi pulmonal)
Bronkokonstriksi (fase akut) Vol Vask pulmonal (cairan inters paru)
Vent paru menurun kap total paru menurun
Kerja restruktif menungkat lung complience
Resistensi Sn resistensi elastik
Dispnoe
Kelaian restriktif
Penyakit paru
Restriksi paru meningkat
Resistensi elastik meningkat
Ventilasi aktual menurun
Ventilasi paru menurun
Kapasitas ventilsi menurun
Dispnoe
Kelainan obstruktif
Penyakit saluran napas
(asma bronkiale)
infalmasi
(edema, hipersekresi, bronkospasme)
penyempitan lumen bronkus
hambatan gas exchange
ventilasi menurun
hipoksia
dispnoe
Kesukaran napas
Kesukaran napas
Reflek pernapasan
Rangsangan internasional reflek pernapasan
Upaya bantuan otot bantu napas mengatasi tahanan elastik
Dan kerja restriksi paru
Effort breathing
Tanda-tanda objektif dispnoe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar