Rabu, 25 Maret 2009

Demam

BAB II

FATOFISIOLOGI DEMAM

DEMAM TIFOID

Termasuk infeksi akut pada usus halus, bisa demam typhoid atau paratyphoid. Dan klinis paratyphoid <>

Penyebab slmonella – typhii paratyphii.(A,B,C)

Penularan melalui makanan atau airyg tercemar, sumber penularan bisa dari penderita atau langsung dari carrier.

Predoposisi carrier bisa terjadi pada penderita dengan disfungsi kandung empedu.

Distribusi :

Berdasarkan geografi

Berdasarkan umum

Berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan umur

Patogenesis :

Kuman salmonella typhii

Lambung




Usus halus (jar limfoid’pleque payeri”)

Perdarahan dan perforasi




Lam.propria (aliran limfe, lim mesenterial, aliran darah)

Melalui duk torakikus

Melalui sirkulasi portal

Gejala klinis

Masa inkubasi 10- 14 hari

Gejalanya sangatbevariasi

Dapat ringan hinga kompleks seperti biasanya pada minggu pertama ( demam, pusing, headche, mialgi, nausea, diare, abdominal discomfort, batuk, epitaksis )

Pemeriksaan fisik dan laboratorium

  • Temperature badan meningkat
  • Timbul demam
  • Bradikardi relatif
  • Coated tongue lidah kotor
  • Hepatomegali
  • Splenomegali
  • Dellirium salmonelen hingga koma
  • Stupr dan bisa psikosa
  • Leukofenia dan limfositisis jarang kadang normal atau leukositosis
  • SGOT, SGPT biasanya meningkat
  • Biakan darah (+) pasti, bila (-) masih mungkin tifoid
  • Uji widal (reaksi aglutinasi antigen, antibody ) dinyatakan dgn titer anti body (aglutinin ) yi : o, H, Vi

Gejala klinis

Makin jelas setelah minggu ke -2

Laboratorium

Biakan darah s. Typhi ke (+)nya tinggi pada minggu pertama sesudahnya berkurang

Uji widal : tier yg digunkakan untuk diagnosis yi aglutinogen O dan aglutinogen H

Terapi :

(tiga hal utama yg penting)

Perawatan

Medika mentosa

Dietetik

Diagnosis banding

Tergantung dari saat ditemukan gejala dan tanda perhatian pada

- malaria

- demam dengue

- hepatitis

- koleostitis

Perawatan

Tujuan : isolasi, observasi dan terapi

Mencegah komplikasi: intestinal bleeding, perforasi usus

Pneumonia ortostatik, dekibitus, lama rawat tergantung kondisi umunya 7 hari bebas demam.

Medikamentosa

Obat anti mikoba diantaranya

- kloramfenikol

- tiamfenikol

- KO- trimoksasol

- Ampisillin/ amoksillin

- Sefalosporin

- Kuinolon

Dietektik

- Dahulu pemberian bertahap makanan diberikan dalam bentuk bubur saring, bubur kasar/ tim.

- Nasi tujuanya untuk menghindari pendarahan usus

- Sekarang = bisa langsung diberikan nasi yg penting rendah selulosa/serat

Carrier

- Mereka yg 3 bln setelah terinfeksi sallmonela masih tetap mengekskresi sallmonella typhosa melalui urin dan feses meski asymphtomatik

- Diketahui melalui biakan feses / urin obat fluroknolon efektif untuk meniadakan sallmonella pada feses faecal carrier lebih menular > urin carrier

Komplikasi

- kardiovaskular : miokarditis, trombosis, tromboplebitis, dan syok sepsis

- komplikasi ginjal : glomerulonephritis, pielonephritis, perinepritis,

- Darah : Anemia hemolitik, trombositopenia, DIC

- Tulang : Osteomielitis, artritis, periostitis, spondilitis

- Neuropsikiatrik : meningismus, meningitis, polineuritis, sindrom gillain, barre, psikosis, sind kattaton

Prognosis

Tergantung umur, keadaan umum, faktor kekebalan jumlah dan virulensi kuman saat pengobatan

Angka kematian rata-rata 5,7%

Pada anak : 2,6%

Dewasa : 7,4%

Pencegahan

- Faktor kebersiahan terutma makanan dan minuman serta air yg bersih berperan penting mencegah infeksi oleh mikroba sallmonela typhosa

- Imunisasi

- Penyuluhan kesehatan komuniti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar